Iritasi pada hidung
Bersin yang terjadi secara terus menerus dapat terjadi akibat iritasi pada hidung.
Salah satu penyebabnya bisa jadi karena paparan asap rokok. Asap rokok mengandung zat-zat kimia yang dapat menyebabkan peradangan hidung.
Selain asap rokok, bahan-bahan kimia juga merupakan penyebab umum dari iritasi hidung. Produk pembersih, cat, atau bahan industri dapat menimbulkan iritasi pada hidung.
Perubahan hormon yang terjadi ketika menjalani kehamilan dan masa pubertas dapat menyebabkan seseorang mengalami bersin terus menerus.
Saat kehamilan ataupun pubertas, biasanya hormon dalam tubuh dapat mengalami fluktuasi. Salah satunya adalah hormon estrogen yang dapat mempengaruhi jumlah histamin penyebab alergi yang beredar dalam tubuh.
Simak lebih jelasnya pada artikel berikut ini: “Muncul sebagai Reaksi Alergi, Ini Fakta tentang Histamin”.
Cara Mengatasi Bersin
Hampir serupa dengan berkedip, bersin menjadi hal yang terjadi secara refleks dan tiba-tiba.
Sebaiknya ketahui beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi bersin, seperti:
Mengenali Gejala yang Timbul
Banyak kasus sakit kepala kronis primer yang tidak diketahui penyebabnya. Namun, sakit kepala kronis non-primer, memiliki beberapa kemungkinan penyebab, antara lain infeksi, peradangan atau gangguan pembuluh darah otak, tumor otak, cedera dan gangguan tekanan pada otak.
Beberapa jenis sakit kepala terus-menerus yang umum dikeluhkan, antara lain :
Sakit kepala jenis ini ditandai dengan gejala rasa sakit yang menekan pada dua sisi kepala. Intensitasnya mulai dari ringan hingga menengah. Sakit kepala tegang yang terjadi secara kronis dapat terjadi tanpa pemicu aktivitas fisik. Sebagian orang mengalami peningkatan sensitivitas di kepalanya ketika disentuh.
Migrain jenis ini umumnya terjadi pada seseorang yang pernah mengalami migrain sebelumnya. Dapat dikenali dengan gejala berupa sakit kepala pada satu atau dua sisi kepala, sensasi berdenyut, dan kemungkinan menyebabkan rasa sakit menengah sampai sakit luar biasa. Migrain kronis dapat dipicu oleh aktivitas fisik rutin. Kondisi ini juga mungkin diiringi dengan mual, muntah, dan sensitif terhadap suara serta cahaya.
Sakit kepala jenis ini biasa muncul mendadak. Dengan gejala sakit kepala yang menekan atau kepala terasa mengencang. Rasa sakitnya mulai dari ringan hingga menengah, tanpa dipengaruhi oleh aktivitas tertentu. Umumnya terjadi selama tiga hari berturut-turut pada serangan pertama.
Ditandai dengan sakit kepala di salah satu sisi kepala, tiap hari secara terus-menerus dengan intensitas yang naik turun. Bisa diiringi dengan gejala mata berair atau merah pada sisi yang terasa sakit, hidung tersumbat atau berair, menurunnya kelopak mata atau pembesaran pupil mata dan merasa lelah. Sakit kepala ini biasanya akan menjadi lebih parah, dengan munculnya gejala-gejala mirip migrain.
Sakit kepala ini merupakan akibat dari penggunaan obat pereda nyeri berlebihan. Penggunaan obat pereda nyeri dalam jangka waktu lama ataupun obat ergotamine untuk mengobati migrain yang dihentikan tiba-tiba, kemungkinan akan memicu sakit kepala rebound.
Dapat dipicu oleh tumor otak, kista atau volume cairan otak yang meningkat sehingga tekanan di kepala meningkat. Gejalanya berupa sakit kepala yang muncul secara tiba-tiba, parah serta diiringi gejala gangguan saraf lain seperti muntah, kejang-kejang dan gangguan penglihatan. Namun sering kali diawali dengan sakit kepala konstan selama beberapa waktu pada saat tekanan di dalam rongga kepala meningkat secara bertahap sebelum akhirnya menimbulkan gejala-gejala di atas.
Sakit kepala terus-menerus kemungkinan terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama setelah trauma kepala.
Umumnya dialami pasien di atas usia 60 tahun, yang dipicu oleh tekanan bola mata yang meningkat atau disebut glaukoma, baru sembuh dari infeksi herpes, penyakit pembuluh darah seperti arteritis sel raksasa atau alasan psikologis.
Penyebab Sering Mengantuk Meski Sudah Cukup Tidur
Kantuk adalah ketika seseorang merasa mengantuk atau lelah secara tidak normal di siang har. Mengantuk dapat menimbulkan gejala lainnya, seperti lupa atau tertidur pada waktu yang tidak tepat.
Berbagai hal dapat menyebabkan orang sering mengantuk. Hal ini dapat berkisar dari kondisi mental dan pilihan gaya hidup hingga kondisi medis yang serius. Bahkan terkadang penyebab kantuk tidak mudah diketahui.
Berikut ini berbagai macam penyebab orang sering mengantuk, di antaranya:
Kurangnya olahraga dan aktivitas fisik dapat menyebabkan penurunan kondisi sistem muskuloskeletal dan kardiovaskular tubuh serta menurunkan suasana hati, yang semuanya menyebabkan kelelahan dan rasa kantuk.
Penelitian telah menunjukkan bahwa semakin sering seseorang melakukan aktivitas fisik secara teratur, semakin besar kemungkinan tubuh merasa energik.
Olahraga telah terbukti dapat membantu menghilangkan rasa lelah yang disebabkan oleh berbagai kondisi medis, mulai dari kanker, penyakit autoimun, hingga depresi.
Baca juga: Manfaat Buah Pepaya bagi Kesehatan Tubuh
Bersin adalah mekanisme alami tubuh untuk membersihkan saluran hidung dari berbagai benda asing seperti debu, serbuk sari, asap, atau kotoran.
Ketika partikel-partikel ini masuk dan mengiritasi hidung, tubuh secara otomatis merespons dengan bersin untuk mengusir iritasi tersebut.
Umumnya, bersin akan berhenti setelah benda asing tersebut dikeluarkan dan tidak lagi mengancam kesehatan.
Namun, ada kalanya bersin terjadi terus-menerus dan sulit untuk berhenti, yang tentunya menyebabkan rasa tidak nyaman.
Yuk simak ulasan berikut ini untuk mengetahui penyebab bersin!
Sakit Kepala Seperti Apa yang Harus Diwaspadai?
Sakit kepala yang perlu diwaspadai adalah yang sangat parah tiba-tiba, disertai muntah, penglihatan kabur, mati rasa, leher kaku, atau pingsan. Jika sakit kepala terus berlangsung lebih dari beberapa hari, segera periksa ke dokter untuk diagnosis lebih lanjut.
GARANSI UANG KEMBALI 1OO% JIKA TIDAK EFEKTIF
Apakah Anda merasa mengantuk kesulitan selama bekerja dan aktivitas lainnya di siang hari? Hal pertama di benak Anda mungkin ini karena begadang alias kurang tidur. Namun, ini mungkin dapat disebabkan oleh sleep apnea atau kondisi medis lainnya yang patut tunak Anda waspadai! Yuk, simak ragam penyebabnya dalam ulasan di bawah ini.
Penyebab Bersin Terus Menerus
Berikut ini beberapa penyebab bersin terus menerus:
Kapan Anda Harus ke Dokter?
Bila Anda sudah mencoba beberapa tips di atas, tetapi sakit kepala terus-menerus masih terjadi, jangan menunda untuk periksa ke dokter spesialis saraf. Selain itu, pemeriksaan dengan dokter spesialis juga diperlukan untuk keluhan yang ditandai dengan sakit kepala seperti berikut ini:
Baca juga: Terapi Akupunktur Tangani Migrain yang Mengganggu
Pemeriksaan oleh dokter spesialis saraf akan membantu Anda mendapatkan penanganan yang sesuai. Jadi, kondisi ini tidak menyebabkan aktivitas Anda terganggu. Selain itu, penanganan yang sesuai juga diperlukan untuk mencegah komplikasi sakit kepala terus-menerus, baik berupa gangguan tidur, kecemasan, depresi, maupun gangguan psikologis lainnya.
Berbagai penanganan yang diberikan oleh dokter spesialis saraf di RS Pondok Indah akan membantu Anda pulih dengan lebih cepat. Sebab, dokter spesialis kami telah didukung dengan fasilitas medis berteknologi terbaru. Sehingga proses pemeriksaan, maupun penanganan bisa lebih maksimal. Jadi, jangan biarkan sakit kepala terus-menerus mengganggu aktivitas Anda dengan memeriksakan diri ke RS Pondok Indah caang terdekat, sekarang juga!
Faktor Risiko Sakit Kepala Terus-Menerus
Meski belum diketahui dengan pasti, sakit kepala terus-menerus lebih berisiko terjadi pada mereka yang memiliki kondisi tertentu. Berikut ini adalah beberapa faktor risiko terjadinya sakit kepala terus-menerus:
Sakit Kepala Sekunder
Sedangkan untuk sakit kepala akibat kondisi medis lain, ini dikenal dengan jenis sakit kepala terus-menerus sekunder. Beberapa gangguan kesehatan yang bisa menjadi penyebab sakit kepala ini, antara lain:
Mereka yang mengalami migrain atau sakit kepala tipe tegang yang kronis bisa mengatasi keluhan dengan konsumsi obat sakit kepala yang dijual bebas. Namun, konsumsi obat sakit kepala secara berlebih, lebih dari 2 hari dalam seminggu atau 9 hari dalam sebulan, akan meningkatkan risiko terjadinya rebound headache (sakit kepala berulang).
Sakit kepala berkepanjangan memang dapat disebabkan berbagai faktor. Bila Anda memiliki keluhan sakit kepala yang berulang dan tidak kunjung sembuh, segera periksakan diri ke dokter spesialis saraf untuk memastikan penyebabnya, sekaligus mendapatkan penanganan yang sesuai.
Baca juga: Agar Sakit Kepala Tak Terus Berulang